DAFTAR ARTIKEL

UNIQ TRAVEL

Perjalanan yg tak terlupakan di Bangkok (Thailand)

Pada tanggal 22-26 February 2011, aku dan temen mendapat kesempatan dari kantor untuk training ke Bangkok Thailand, perjalananku ke sini untuk yg kedua kali nya, sebelumnya aku pernah ikut tour pada tahun 2007, training ini merupakan training business partner (BP) system product dari kantor, untuk kawasan Asia Pasific, pesertanya terdiri dari negara India, Korea, Japan, Taiwan, Hongkong, China, Thailand, Singapore, Malaysia, Indonesia dan Australia dengan pembicara dari perusahaan pusat yaitu dari USA.
Dimulailah perjalananku pada tanggal 22 Februari 2011, dari rumah menuju Bandara Soekarno Harta dengan menggunakan pesawat Thai Airlines jam 13:00, waduh taxi yg aku pesan jam 9 pagi belum datang juga, aku panik, aku telpon operator taxi dan jawabannya membuat aku kesel, bahwa tidak ada taxi, aku marah karena sudah di pesan sehari sebelum waktu keberangkatan, bagaimana ini, aku marah besar dengan call center taxi pesanan, untung jam 9, hujan sudah berhenti, aku bisa jalan ke pinggir jalan raya untuk mencari taxi dengan membawa koper, karena aku khawatir akan macet, aku tidak bisa menunggu taxi yg belum pasti, harus hati-hati ya pambaca kalau memesan taxi, tidak bisa bergantung dengan mereka apabila di hari kerja dan jam kantor. Akhirnya aku dapat taxi juga dengan kondisi panik dan marah, walaupun setelah 10 menit di dalam taxi, operator taxi pesanan menelponku dan mengatakan bahwa taxi pesanan dalam 10-15 menit akan sampai ke alamatku, dengan kesal, aku jawab,”tidak perlu, aku sudah di taxi menuju bandara” Capek, kesel, panic dan marah kondisi ku saat itu.
Sesampainya di Bangkok sekitar jam 16:30 dengan menempuh perjalanan 3,5 jam, tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta – Bangkok,  langsung mencari taxi menuju hotel, sampai di hotel jam 5 lewat, lupa lewat berapa nya J, taruh koper di hotel, istirahat sebentar, meluruskan kaki sekitar 30 menit, setelah itu, langsung jalan-jalan disekitar hotel dulu, jalan sambil lihat kiri dan kanan, tahu deh  ngelihat apaan, pokoknya apa aja di lihat J, nah pas turun dari jembatan penyembrangan, aku melihat orang-orang yg asik makan di pinggir jalan, saking konsennya melihat, ada lubang kecil dideketku, karena kaget aku menahan jangan sampai jatuh ke lubang dan akibatnya kakiku keseleo sedikit dan langsung kepalaku berputar dan terasa agak gelap, aku nggak sanggup jalan, aku harus duduk dulu, aku bilang aja, sama penjual sana mau duduk sebentar, kebetulan ada yg bisa bahasa inggris, jadi dia mengerti bahwa aku butuh istirahat sejenak. Aku duduk dengan berpeluh keringat, ampun kalau tidak duduk dulu bisa pingsan gara-gara keseleo lubang kecil itu, sesudah agak mendingan, pas mau jalan di kasih sama org Bangkok, tissue yg di olesin dengan semacam minyak angin nya Thailand (sejenis minyak kayu putih), lumayan buat aku cium-cium, setidaknya membuat aku agak segeran sedikit, tetapi kondisiku memang harus istirahat dulu, sesampainya di halte, aku masih juga berkeringat dingin, untung ada yg bisa bahasa inggris juga, dia mengerti kalau aku dalam kondisi “not feeling well”, dan temenku mencari taxi untuk menuju MBK (Maboonkrong), shopping centre yg terkenal di Bangkok, dengan kisaran harga menengah kebawah, mana jam 7-an adalah jam sibuk  sehingga macet di mana-mana, agak susah cari taxi, tapi akhirnya dapat juga, lumayan aku istirahat lagi di taxi, sampailah di MBK jam 8 lewat, langsung memulai perjalanan shopping, dari ujung sampai ke ujung lagi, gak tahu mulai darimana sampai menuju ujung yg mana J, pokoknya kita hunting makanan dan souvenir khas Bangkok. Baru dua lantai kita jalan sambil melihat-lihat, eh udah banyak yg mau tutup, capek deh, baru 1 jam berkeliling, udah mau tutup, ternyata MBK itu tutupnya jam 9 malam, ya udah, walaupun belum puas dan baru shopping sedikit, mau gak mau  hrs pulang, mall nya mau tutup, di tambah pula, kecapean, ya pulanglah kita ke hotel J
Karena trainingnya di hotel bintang lima namanya Swissotel Nai Lert Park, jadi aku juga tinggal di hotel yg sama dan sebagai tamu, dapat menikmati fasilitas hotel dengan gratis salah satunya Gym.  Aku bangun jam 6 pagi, terus Gym 15 menit sebagai pemanasan, langsung nyebur ke kolam renang, sekitar 30-45 menit, renang sendirian dengan kolam renang hotel yg besar serasa seperti punya sendiri, wah serasa surga dunia J, selesai renang balik kekamar hotel, berpakaian rapi layaknya mau pergi kerja, terus breakfast dengan pilihan makanan yg banyak macamnya, pokoknya hidup terasa indah, kemudian menikmati training for the whole day J. Training seharian di mulai jam 9 pagi selesai jam 6 sore. Apa yg di informasikan di Training, paling masuk 10-20% saja, di tambah ngantuk dan bosan, aku rasa itu normal ya ? J
               Acara training tidak sampai di situ, jam 7 malam,  lanjut dengan acara “Gala Dinner”. sebagai malam keakraban saja. Memang kalau lagi training itu, bukannya kurus, malah bikin gendut, makanan nya banyak banget, padahal, kita semua udah kenyang dengan makan siang plus coffee breaknya, eh gala dinner jam 7 malam, dengan makanan yg super banyak, saking banyaknya aku gak selera makan lagi J, acara gala dinner nya di tutup dengan pertanyaan kuis, kita di bagi 5 kelompok, dengan meja yg berbeda, round table sebanyak 5 table, sayangnya kelompokku kalah, jadi nggak dapat hadiah L
Acara Gala Dinner selesai jam 9 malam, capek juga, balik ke kamar hotel, istirahat (tidur), besoknya, bangun pagi seperti biasa, gym dan renang yg tak tertinggal, mumpung tinggal di hotel bagus, jadi memamfaatkan semua fasilitasnya, kembali Training hari kedua, the whole day training, selesai jam 5 sore, tapi ada tugas kelompok, capek deh, tetep belum bisa bebas sepenuhnya, mau gak mau kerja kelompok dulu, padahal kita udah mau jalan dan terbang, basa basi buat kerja kelompok 1 jam terus langsung kabur, waktunya shopping lagi, kebetulan ada yg dari Indonesia juga, aku dan temenku satu perusahaan dan satu kamar, ternyata ada dua org lagi dengan perusahaan yg berbeda, ya udah, kita join untuk mengitari MBK (Maboonkrong) lagi, karena shopping pertama belum puas J, ampun deh, kita dari hotel sekitar jam 7-an, macetnya, padahal dari hotel ke MBK deket, cuma macetnya nggak ketulungan, harap-harap cemas di dalam taxi, sampai MBK jam berapa ya, keburu tutup nih, kan tutupnya jam 9 malam, waduh, setiap menit liat jam, sampailah di MBK jam 8 lewat, langsung menuju yg mau di tuju, beli makanan khas dan souvenir untuk oleh-oleh, kita misah, janjian lagi di tempat paling bawah, tempat yg banyak jualan makanan, kita meluncur ketempat yg belum di tuju dengan waktu yg terbatas 30-40 menit saja, shopping yg tergesa-gesa,  dapat nya juga sedikit, habis udah pada mau tutup, mau gak mau gak bisa lihat banyak, bisa lihat sedapatnya saja J, di MBK juga kita banyak ketemu dengan sesama temen Training dari Negara lain, so just smile and say hello saja karena kita konsen dan jalan cepat tuk shopping JJ, nah sampailah kita di restoran, lumayan berhubung lapar dan nemu tomyam yg khas makanan Thailand yg enak, banyak bumbu, makannya jadi lahap, sampai kekennyangan. Capek, pulang deh ke hotel tidur J , akhirnya MBK tutup dan kita kudu keluar dari sana, masih dalam kondisi macet, banyak taxi yg nggak mau, temen juga dah pada laper, gimana ini, eh ada tukang tuktuk (tranportasi seperti bemo tapi terbuka, cukup untuk 2-3 org  dan 4 org dengan supir) berhubung si supir tuktuk bisa bahasa inggris kan jadi mudah komunikasinya.  Karena berempat, kita misah dengan 2 tuktuk  dan dibawa langsung ke tempat makan, si supir bawa tuktuknya ngebut, kita harus pegangan, kalau jantungan disarankan untuk tidak naik tuktuk
Hari ketiga Training merupakan hari terakhir, acara nya hanya diskusi ringan per kelompok, semua kelompok wajib mempresentasikan tugasnya masing-masing, sekali lagi kelompokku kurang beruntung, malah yg beruntung kelompok temen ku, mereka dapat team terbaik dari para juri dan dapat hadiah external hardisk, lumayan lah dapat hadiah gratis J, acara hanya sampai jam 11:30, lanjut makan siang terus langsung kabur menuju turis place yaitu “Grand Palace” sekalian jalan-jalan, kebetulan waktu 4 tahun yg lalu, aku belum ke sini, so Grand Palace merupakan turis place yg terdekat di kota BKK. Perjalanan kesana memakan waktu satu jam dengan menggunakan taxi dan ongkos 120 bath x Rp. 300 = 36 ribu rupiah saja, sampai disana, rame dengan turis dari Manca Negara, dan cuaca yg tidak bersahabat, panas banget, beli topi dulu ah buat berlindung dari teriknya matahari, terus masuk, bingung lihat antrian, tanpa tanya dulu ikut antri, eh pas udah gilirannya, ternyata itu adalah antri untuk pakaian yg tank top dan rok atau celana pendek, berhubung baju kita sopan, jadi kita gak perlu antri dan deposit uang untuk baju pinjaman, capek deh udah ikutan antri lagi hehehehhe.
Sambil ngomel, kita langsung menuju antrian tiket untuk masuk, mahal juga ya beli tiketnya 350 bath x Rp. 300 = Rp. 105 ribu rupiah, mahal kan, its ok lah, namanya juga komersil, masuklah kita kesana dengan cuaca yg sangat panas, aduh, panasnya, foto-foto sambil jalan-jalan dibawah terik matahari dan berpeluh keringat, terus masuk kesalah satu bangunan yg harus buka sepatu, di dalam ruangan ada keramik berisi air, aku lihat orang-orang ambil air itu dengan menggunakan bunga teratai yg masih kuncup, celupin bunga teratai dengan kuncupnya ke dalam keramik berisi air terus di basuhin ke kepalanya, aku ikutan juga ah, buat mensucikan diri, setelah aku pikir-pikir dan bertanya tenyata itu cuma untuk membasuh kepala saja yg kepanasan J, di dalam ruangan ada patung budha yg besar tempat org budha sembahyang, dan patung budhanya sangat besar dengan di lapisin emas, makanya nggak boleh photo karena selain tempat suci juga berlapir emas murni, emas segede patung budha besar, lumayan juga ya buat deposito seumur hidup J, capek jalan-jalan di Grand Palace dan puas poto-poto, kita keluar, terus aku bilang mah temenku, yuk kita jalan kesana, sambil lihat-lihat karena sepanjang jalan banyak yg jualan dan ternyata jalan yg kita susurin dari Grand Palace itu banyak yg jualan souvenir dan makanan khas Thailand dan berujung pada pasar traditional seperti di Indonesia, pasar yg becek tapi banyak banyak bulenya karena deket dengan turis place dan harganya juga murah banget, dan bisa jalan-jalan pake kapal selama 1-2 jam dengan harga yg berbeda, 600-1000 bath, berhubung temenku kehabisan duit, ya aku nggak naik deh J, akhirnya temenku makan saja di salah satu kios di pasar traditional itu, terus ada dua orang bule lagi makan, temenku bilang, “lihat deh dua bule itu, makannya sama mah gue” hehehehhehehe. (semacam mie rebus dan ayam)
Selesai makan, kita rencana mau pulang ke hotel sekitar jam 4 lewat, udah capek, tapi taxi gak ada yg mau,  maunya system borongan, sedangkan kita mau pake meteran, ternyata sama saja dengan di Jakarta, banyak mafia taxi nya J, kita jalan dulu, kearah Grand Palace, sambil cari taxi, kali aja ada yg mau pake meteran, tetep nggak ada yg mau, capek deh, kalau lagi capek kan bawaannya bĂȘte dan sedikit emosi, jalan terus, capek, duduk dulu di halte, cari taxi lagi dan nggak ada yg mau, mana panasnya minta ampun, eh ada bis AC, aku tanya, apakah kearah MBK, pusat kota, jawabnya geleng kepala aja menandakan tidak atau mereka gak bisa bahasa inggris kali ya J jadi jawabnya kira-kira yg “no” aja , dalam kondisi capek dan bingung, kita jalan lagi, sampailah di pangkalan tuktuk, kebetulan, ada yg bisa bahasa inggris, dia saranin kita naik tuktuk ke Pier (pelabuhan kecil) lupa namanya,  di tulisin sama dia di kertas dengan tulisan Thai dan tulisan formal (biasa) serta di kasih peta sambil dia jelasin. Katanya taxi nggak akan ada yg mau, dan kalau mau pasti mahal, mending ikutin saran dia, naik tuktuk ke dermaga kecil itu, bayar tuktuk 70 bath, kita ikutin sarannya, ampun setiap 100-200 meter sekali lampu merah atau perapatan, jadinya macet banget, pantesan pada nggak mau taxinya, macetnya gak ketulungan.  Akhirnya dengan bermacet ria, kita sampai di dermaga itu, lucu deh dermaganya, kecil, kalau aku bayangin kayak kali ciliwung di grogol tapi lebih kecil sedikit dan lebih bersih sedikit. Sebelum naik kekapal, kita lewatin turis place lagi yg namanya, “Golden Mountain”, gak tahu deh nama thailandnya apa, di peta bilangnya golden Mountain, memang aku suka adventure, so aku hrs kesana, walau temenku udah capek, tetep aku mau kesana, alhasil, aku dan temen jalan dulu menuju kesana,  ada banyak tangga menuju keatas, temenku kecapean, dia gak mau naik, aku bilang ya udah, “loe tungguin gue di bawah, sebentar”, aku naik keatas, ketemu 3 bule tua terus datang satu bule Jerman masih muda (aku sempat ngobrol sebentar), si bule tua bilang,  “you late, already close, you should come earlier”, wah udah tutup ternyata, sayang banget, ya udah poto-poto aja di sana sebentar gantian sama si bule German, gantian photo pake kamera masing-masingJ, eh datang lagi bule 3 org, kirain org Italy eh ternyata mereka dari Siberia, Eropa timur kali ye nebak.com, mereka bilang kalau kita ke atas, katanya bagus banget,  gak apa apa lah,   yg penting udah kesana dan ada photonya, bagus dan masih traditional sekali J.
Turun tangga, kita kembali ke dermaga, tranportasi yg sangat sederhana, kapal nelayan, tranportasi untuk menengah kebawah, dengan harga 1 org = 9 bath x Rp. 300 = Rp. 2.700 saja, kapal nelayan yg terbuka, dan bayak org di dalamnya, mungkin sekitar 50-100 org bisa muat dalam kapal, dan salah satu tranportasi untuk menghindari macet dan murah meriah, di dermaga ketiga sesuai yg di tulis oleh si Bapak tadi, kalau gak salah nama dermaga tempat berhenti kita yaitu dermaga shampa. Kita turun dari kapal, naik keatas, haus banget, beli minuman, terus duduk di halte, sambil cari taxi, tetep boo, nggak ada yg mau L, capek deh, Tanya kiri kanan yg bisa bhs inggris suruh telp ke hotel, ya kalu itu mah gue juga tahu, ternyata, kalau kesasar, jangan Tanya sama satu org, karena org itu juga belum tentu tahu J, bingung dan kondisi capek jadi bawaannya emosi dan BT, dalam kondisi begini, ada baiknya istirahat dulu,  jangan banyak omong, karena bisa sensitip. Aku bilang ke temen “yuk naik keatas, Tanya sky train” kata temenku, “ah udah capek, tahunya gak ada lagi arah ke hotel” capek deh, ya udah aku diem aja, karena dia dalam kondisi capek, aku diem dan baca peta, wah, ini ada stasiun deket hotel, yaitu di jl, wireless.   Aku diskusi sama temen, akhirnya kita ke atas, Tanya, yup bener bisa pake Sky Train (kereta langit, kereta jalannya yg diatas), nanti turun ke stasiun plencit. Ongkosnya juga murah dengan beli koin 20 bath x Rp. 300 = Rp. 6000  terus dapat ticket yg hrs di gunakan ketika melewati perbatasan, menuju Sky Train. Begitu juga ketika keluar dari sky train, tiketnya di gunakan tuk melewati batas keluar stasiun. Thailand aja punya kereta langit (sky Train) semacam MRT (mono rel train) hanya posisi nya dia atas (sky), masa Indonesia nggak punya, Thailand aja airport nya bagus masa Indonesia nggak ada, padahal Indonesia lebih kaya dari Thailand, kita punya minyak, sedangkan  Thailand hidupnya bergantung dari turis place and famous with sin city. Just intermezzo, turun dari sky train, naik taxi ke hotel, kecapean, istirahat dan menuju pulang ke Jakarta keesokan paginya.
Begitulah Unforgetable Adventure ku di Bangkok J

No comments: