DAFTAR ARTIKEL

Monday, 27 July 2009

PHILOSOPY IN NOVEL RARA MENDUT BY Y.B. MANGUNWIJAYA


PHILOSOPY IN NOVEL RARA MENDUT

BY Y.B. MANGUNWIJAYA

Modal utama suatu negri ada dalam otak & sikap watak orang2 nya.

Takut artinya masih cinta pada kehidupan, siaga membela kehidupan.

Bagaimana kesimpulan yg mencuat lazimnya dari rasa takut ?

Harus berani hidup dengan ketakutan sebagai kawan dalam perjalanan hidup.


Tidak semua padi menuntut tanah basah

Tidak semua angin menguntungkan lahar perahu

Hidup dewasa adalah seni memadu kekuatan angin

Yg melawan dengan pengaturan sudut bidang layar serta kemudi yg menyesuai

Dengan begitu perahu yg melawan angin tetap bisa maju.


Kekuasaan tidak menimbang mana adil dan tidak adil, kekuasaan seperti angin topan,

menghancurkan apa saja yg menghadang.


Pertarungan apa maknanya ?

Pergulatan apa artinya ?

Manusia tak mau kalah

Manusia mencari kejayaan.

Hidup hanyalah singgah untuk minum sebentar.


Keunggulan ilmu orang arif berjiwa luhur

Memiliki kepekaan & pertimbangan

Melihat mana yg patut & pantas

Hati yg tahu mengira-ngira serba bijak.


Hakikat semesta yg menumbuhkan benih

Semoga tonggak relalah

Apabila datang masa Putra-putri

Mengembara di angin matahari

Bila jauhlah terbang-layang si benih

Sampai biji jatuh di lahan asing

Sebab begitulah memang kehendak yg maha wibawa

Agar cadas miskin berbuah kemenangan.


Laut biru lazuardi yg tak pernah beku tetapi bergerak bergolak selalu dalam hidup yg menari

berpadu – gerak dengan angin2 pemenang cakrawala,

Lambang kejayaan terhadap lingkungan keterbatasan & semu kefanaan


Kapan gerangan negara sejahtera makmur

Negara yg memberi perdamaian kepada para warga negara

Seperti yg dikatakan oleh perumpaan gaib

Bila datang kejadian lahar gunung

Meluap sampai di pantai

Dan garuda di gunung bersahabat dengan merpati

Beserta semua harimau

Maka pastilah terkabul yg diinginkan itu

Dan termasyur di mana-mana.


Nalar para ksatria berkata dengan mata keris, nalar kaum petani ada dalam sabda tanaman padi, nalar nelayan adalah nalar air, nalar para pekerja adalah pengetahuan dan otak.

Keberhasilan yg memuncak sering merupakan tanda2 awal suatu kehancuran


Kaya uang dan intan berlian tetapi miskin terhadap harta puisi dan kekayaan batin yg membuat manusia

mengatasi waktu mengalahkan ruang seolah-olah sudah di perkenankan mencicipi keabadian.


Kemurnian !!! awan-awan seputih itu pun Murni, mengandung benih halilintar,

selalu Melukiskan warna2 kencana pada awan-awan penuh Guntur.


Kemerdekaan tidak pernah hanya hadiah belaka, kemerdekaan harimau,

garuda adalah buah perjuangan kesadaran harga diri.

Kemenangan atau kekalahan bukan pertanyaan pokok melainkan apakah ada kesanggupan untuk mempertaruhkan segala-gala demi suatu keyakinan.

Memilih sendiri perahu kehidupan, mengemudikan sendiri dengan arah yg di tentukan sendiri,

betapa merdeka, betapa lepas cakrawala2 nya, betapa kencang dan segar udara yg di hirup bebas.


Laut sungguh merupakan pengalaman perdana yg Indah

Luas leluasa laut itu, penjamin kemerdekaan yg hanya terbeli dengan tekad,

Penguat jiwa bagi mereka yg ingin menjauhi ketidaksenonohan adat daratan yg rapuh


Laut cita kecubung yg serba bergerak mengombak, laut kemerdekaan yg menganginkan

Janji harapan dari awan2 putih yg tak terikat bentuk beku, kancah tiada hingga,

penyelenggara nada2 dahsyat tetapi menyakinkan.

No comments: